Senin, 25 Juni 2012

Tugas SIM terakhir


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DEFINISI SIM :
        Suatu Sistem Informasi Komputer yang menyediakan INFORMASI bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.



Sistem Pendukung Keputusan

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur [10].
Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa difinisi mengenai SPK yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. [10]
Karakteristik dan Nilai Guna
Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah [10]:
  1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.
  2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.
  3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah.
  4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.
Dengan berbagai karakter khusus diatas, SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah [10]:
  1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
  2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
  4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas, SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah [10] :
  1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
  3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
Jadi secara dapat dikatakan bahwa SPK dapat memberikan manfaat bagi pengambil keputusan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja terutama dalam proses pengambilan keputusan.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu [10]:
  1. Subsistem pengelolaan data (database).
  2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
  3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).





Sistem Informasi Eksekutif (EIS)

SISTEM INFORMASI
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

Sistem informasi adalah sekumpulan fungsi yang bekerja secara bersama-sama dalam mengelola (pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan dan pendistribusian).
Tipologi Sistem Informasi
Tipologi Sistem Informasi Berdasar Tingkatan Manajemen Secara klasik dalam suatu organisasi dikenal ada tiga tingkatan manajemen yaitu Tingkatan Strategi, Taktik dan Operasional (Shro 1974). Tingkat Strategis berkaitan dengan kebijakan jangka panjang serta penempatan organisasi pada lingkungan. Tingkat Manajemen Taktis bertugas untuk menterjemahkan kebijakan strategis menjadi bagianbagian yang harus dikerjakanserta mengatur korodinasi internal organisasi. Sedangkan Tingkat manajemen Operasional bertugas untuk menjalankan roda organisasi sesuai dengan rencana jangka panjang dan pedoman yang telah disusun oleh manajemen tingkat taktis.
Berdasar pembagian tingkatan manajemen secara klasik itu, system informasi dapat dibagi menjadi 6 kategori (Szymanski 1995).
1. Sistem Informasi operasional
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Informasi Pendukung Keputusan
4. Sistem Informasi Eksekutif
5. Sistem Pakar
6. Sistem Informasi Perkantoran
Teknologi Informasi yang Personal
v    Komputer
v    Mesin Fotocopy
v    Telepon Selular
v    WebCam
v    Dll

Disini akan dijelaskan tentang system informasi eksekutif :
Pengertian sistem informasi
Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsure (manusia dan peralatan) yang bekerja secara bersama untuk melaksanakan pengolahan informasi dari mulai pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya.
Pengertian eksekutif
merupakan pelaksana/yg bertindak untuk melaksanakan suatu system informasi.contoh: direktur,kepala – kepala bagian,presiden atau gubernur bagian.

Pengertian Sistem Informasi Eksekutif (EIS)

Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif mengnai kinerja keseluruhan perusahaan.
Disingkat dengan EIS. Mengirimkan, menganalisis, dan menyajikan informasi pada station kerja para pengambil keputusan yang memberikan gambaran jelas kepadanya mengenai standar penting serta kejadian-kejadian, sebelum terlambat menanganinya. Data khususnya gambaran pasar, informasi keuangan, dan statistik industri, dikumpulkan dari sistem pemrosesan bisnis on-line milik perusahaan dan organisasi pihak ketiga.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Karasteritik dari system informasi eksekutif
  1. Top level management
  2. Designed to the individual
  3. Ties CEO to all levels
  4. Very expensive to keep up
  5. Extensive support staff
Top level (strategic level)-Executive Support System (ESS):
• Inputs: Aggregate data. Internal and external (data dari luar/lingkungan dan dari dalam)
• Processing: Interactive and graphical simulations
• Outputs: Projections
• Users: Senior managers
Example:
 5-year operating plan. Answer question like “what are long-term industry cost trends and how are we doing relative to them?”(5 tahun rencana pengoperasian.menjawab pertanyaan seperti “berapa banyak kecenderungan waktu/masa industri yg beristirahat/tidak beroperasi dan bagaimana kita melakukan pengembalian seperti semula?”
• Gets data from all internal IS plus external industry data Bases (dapatkan data dari semua sistem informasi internal dan eksternal(luar) industri database)
Konsep dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu :
a.      Faktor penentu keberhasilan (critcal success factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
b. Management By Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan.
c. Model Mental
Peran utama EIS
 adalah membuat sari dari data dan informasi yang volumenya besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut penempatan informasi (information compression). Dimana menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Model tersebut memungkinkan seseorang membuat penilaian dan perkiraaan untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengembalikan pelaksanaannya.



Sistem pengelola Transaksi (TPS)
A. Definisi
Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat 
TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan 
pengolahan data pada suatu organisasi. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan 
dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam 
organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau 
kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Sebuah Transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), 
yang merupakan sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan 
proses. Seluruh transaksi dianggap sukses, jika semua operasi berhasil dengan 
sukses dan perubahan disimpan ke dalam database. Seluruh transaksi dianggap 
gagal, jika ada satu operasi yang gagal dan perubahan tidak akan disimpan ke 
dalam database dan jika transaksi gagal, perubahan akan dihapus dari tabel dan 
diganti dengan nilai-nilai aslinya.
B. Jenis Pemrosesan Transaksi
• Pemrosesan Tumpuk (Batch processing)
Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu, baru kemudian 
diproses, misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 
12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.
• Pemrosesan Seketika (online processing)
Data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat 
diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu 
giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan 
transaksi online di depan teller bank.
• Real time processing
Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, 
penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya 
pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
• Pemrosesan hibrid (inline)
Perpaduan antara batch dan online.  Misalnya pengolahan transaksi di 
supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang 
persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.
C. Beberapa pengembangan
• OLTP (OnLine Transaction Processing)
– Menggunakan arsitektur client-server
– Lebih berkembang dengan adanya teknologi internet
• CIS (Customer Integrated System)
– Pelanggan dapat melaksanakan transaksinya sendiri 
– Contoh : ATM, B2C e-commerce
D. Tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi
1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan 
lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan 
sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari 
lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih 
dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagianbagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi 
yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
a. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya 
menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
b. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam 
pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut 
nomer induk, dsb.
c. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data 
tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap 
hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.
d. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa 
data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga 
selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk 
memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasiE. Karakteristik sistem pengolahan transaksi
 Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
 Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
 Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak 
bisa diperoses dalam waktu singkat.
 Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk 
keperluan internal.
 Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
 Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
 Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
 Komputasi tidak terlalu rumit.




Senin, 23 April 2012

tugas Sistem Informasi Manajemen

www.unas.ac.id



Banyak organisasi yang ingin membangun sistem Informasi
Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata
usaha  tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain ialah: struktur
organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang
belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, dan yang terpenting
adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para
manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem
dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Sebelum membahas konsep sistem  Informasi Manajemen lebih lanjut,
berikut ini akan diberikan  definisi ringkas dan formal dari sistem Informasi
Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga
menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang
sesuai dengan gaya dan sifat manajer”.
Dari definisi tersebut ada beberapa point yang perlu diuraikan lebih
lanjut:
a. Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi
Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut
mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen dan organisasi
sebagian dari sub-sistem  berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan
manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.
b. Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh.
Sebuah Sistem Informasi Manajemen  mencakup sistem informasi formal
maupun informal baik yang manual maupun  berkomputer. Komponen yang
terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang
pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara berinteraksi
dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.
c. Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi.
Sistem Informasi Manajemen di koordinasikan secara terpusat untuk
menjamamin bahwa data yang di proses dapat di operasikan secara terencana
dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan
menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa sistem informasi
bekerja secara efisien.
d. Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional.
Sub-sistem dalam Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu)
sehingga kegiatan dari  masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang
lainnya, integrasi  ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara
sub-sistem tersebut.
e. Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi.
Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia
akan menjadi informasi.
f.  Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas.
Sistem Informasi Manajemen dengan  berbagai cara mampu meningkatkan
produktivitas, antara lain: dengan  kemampuan melaksanakan tugas rutin
seperti penyajian dokumen dengan efisien, mampu memberikan layanan bagi
organisasi  intern dan ekstern,  serta mampu meningkatkan  kemampuan
manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terduga.
g. Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem Informasi
Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial
dari personil yang akan menggunakannya.  Para perancang sistem apabila
akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya
mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian,
maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.
Secara teoritis, komputer bukanlah persyarat mutlak bagi sebuah Sistem
Informasi  Manajemen, namun dalam  praktek agaknya menjadi suatu
©2004 Digitized by USU digital library  1kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang baik tidak akan berjalan
lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer.
II. PEMBAHASAN.
A. Unsur-unsur Sistem Informasi.
Semua sistem Informasi memiliki 3 (tiga)  unsur atau kegiatan utama,
yaitu :
1. Menerima data sebagai masukan ( input)
2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data,
pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output).
Prinsip ini berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromekanis
maupun komputer.
Data          Informasi
Input            output
Pemrosesan
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem  informasi dan
memproses data, dan kemudian mengubahnya menjadi informasi.
B. Sistem Informasi Pemrosesan Transaksi.
Input  Pemrosesan  Laporan dan dokumen
Transaksi luar :    Dokumen:
- Penjualan tunai   - Tagihan pelanggan
- Penjualan kredit   - Check gaji
- Pembelian     - Check pembayaran hutang
- Pembayaran tunai  - Check deviden
- dan lain-lain    - dan lain-lain
Transaksi Internal:    Laporan Operasi:
- Kartu absen pegawai - Penggunaan bahan dan persediaan
- Pesanan barang    - Ringkasan penjualan
- penyusutan dan penyesuaian   - Akuntansi tagihan kadaluarsa
- Koreksi kesalahaan  - Laporan keuangan
Gambar diatas menunjukan sistem pengolahan data yang tugas
utamanya memproses transaksi, khususnya  pada tingkat operasional. Gambar
tersebut menunjukan berbagai input transaksi yang berasal dari 2 (dua) sumber,
yaitu: dari luar dan dalam organisasi. Dari luar organisasi artinya berasal dari:
pelanggan dan supplier. Setiap  peristiwa  internal yang dicatat oleh sistem
informasi dianggap sebagai transaksi internal, misalnya: pemakaian bahan untuk
pemrosesan, penyusutaan peralatan, perubahan alamat pegawai dan lain-lain.
C. Tugas utama Sistem Informasi Organisasi.
Setiap organisasi memiliki beberapa tugas yang harus dikelola sedemikian
rupa sehingga organisasi  yang  berhasil mencapai seluruh sasaran yang telah
ditetapkan, bahkan juga berhasil mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada
dasarnya setiap organisasi memiliki 3 (tiga) hingga 7 (tujuh) tugas utama yang
disebut sebagai "faktor-faktor krisis keberhasilan" (critical  success faktors). Hal
ini biasanya ditentukan oleh sifat lingkungan organisasi dan sifat industri dimana
organisasi merupakan  bagian dari  industri tersebut. Contoh tugas utama dari
organisasi adalah:
1. Untuk pengendalian biaya, dimana jika biaya naik  maka harga akan naik
sehingga permintaan menurun.
2. Dalam kasus  untuk perusahaan yang membuat busana, rancangan busana
dan pengendalian persediaan menentukan keberhasilan suatu produk. Bila
persediaan  berlebihan dan kemudian  mode telah berubah, akibatnya tidak
bisa dijual dengan harga yang layak.
3. Dalam kasus  untuk perusahaan industri  mobil, dimana selain pengendalian
biaya pruduksi maka tugas  utamanya adalah: menjaga hubungan baik
dengan para penyalur, menjaga mutu dan  kehandalan serta hemat bahan
bakar dari produk yang dihasilkan.
©2004 Digitized by USU digital library  24. Sebagian besar tugas utama bersifat silang fungsional misalnya dalam
penetapan  harga produk. Harga  produk  dapat ditetapkan dengan berbagai
cara: - mempertimbangkan biaya pruduksi
   - mempertimbangkan biaya administrasi
        - mempertimbangkan harga dan kebijakan harga saingan.
Informasi tersebut berasal dari berbagi fungsi yang berbeda, bukan hanya
berasal dari fungsi pemasaran, bahkan juga berasal dari luar organisasi.
5.  Dalam kasus untuk  perusahaan padat informasi; maka tugas  utamanya
adalah menetapkan dan menjaga sistem informasi agar tetap berjalan baik.
Contoh dari perusahaan padat informasi ialah: perusahaan penerbangan,
dimana ketersediaan informasi sangat penting artinya bagi pengelolaan tugas
lainnya. Misalnya kasus diperusahaan penerbangan  yang tugas utama
pembukuan penumpang dari masing-masing penerbangan berlangsung di
berbagai lokasi yang tersebar pada jarak ribuan kilometer, diperlukan sistem
informasi berkomputer untuk menentukan  status penerbangan serta  untuk
menetapkan pesanan tempat duduk pada setiap penerbangan.
D. Integrasi Sistem Informasi
Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari
sistem Informasi Manajemen. Berbagi sistem dapat  saling berhubungan satu
dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran
informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem
diperlukan  juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi
input bagi sistem lainnya.
Secara manual juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data
dari satu  bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas  administrasi data
tersebut digabung dengan data dari sistem yang lain. Jadi kalau secara manual
maka derajat integrasinya menjadi tinggi.
Keuntungan utama dari  integrasi  sistem  informasi adalah membaiknya
arus informsi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang
memerlukan waktu,  namun demikian akan semakin banyak informasi yang
relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat  diperoleh  bila diperlukan.
Keuntungan ini merupakan alasan  yang kuat untuk mengutamakan
(mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi  karena tujuan utama dari sistem
informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
Keuntungan lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya  yang
mendorong manajer untuk membagikan (mengkomunikasikan) informasi yang
dihasilkan oleh  departemen  (bagian) nya agar secara  rutin mengalir ke sistem
lain yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk
membantu organisasi.
E. Interaksi antara Manajer dan Mesin.
Data dari  sebuah organisasi tidak akan  menjadi informasi sebelum
dikomunikasikan dalam bentuk  yang bermanfaat bagi personil organisasi yang
memerlukannya. Komunikasi ini berlangsung dalam interaksi antara
manajer/manusia dengan mesin/komputer. Pengertian dari  interaksi  manajer
dan komputer adalah  dimana sistem  komputer memberikan informasi kepada
manajer atau dimana manajer memberikan data kepada sistem komputer.
Ada beberapa sistem pengolahan data yang tidak berhasil dikembangkan
dalam Sistem Informasi Manajemen karena tidak dikembangkannya interaksi
manajer dan komputer, sehingga manajer dan komputer, sehingga manajer dan
komputer tidak dapat saling berkomunikasi secara efektif.
Ada 2 (dua) sebab utama kekurangan dari pengolah data (komputer)
yaitu :
1.  Sistem analis dan programer tidak (kurang)  memiliki pemahaman tentang
proses manajemen organisasi, sehingga akhirnya tidak mampu menjalin
sistem informasi yang diperlukan organisasi.
2.  Ketidakmampuan untuk memahami cara berpikir manusia dalam memproses
data, dengan akibat bahwa  hasil program komputer tidak memproses data
sebagaimana yang dikehendaki oleh manajer, sehingga tidak mampu
berkomunikasi efektif dengan manajer.
Penilaian informasi adalah bentuk lain interaksi antara manajer dan
mesin, merupakan hal yang biasa bagi  tenaga teknisi dan administrasi untuk
mengambil data dari sistem komputer  lewat terminal komputer,  namun bagi
manajer hal demikian tidaklah  biasa  Manajer sering  memerlukan tambahan
rincian tentang masalah khusus, seperti rincian tentang varian anggaran untuk
tenaga kerja pabrik.
©2004 Digitized by USU digital library  3Komunikasi manajer dan mesin yang lebih jauh adalah  interaksi
berkesinambungan antara manajer dan file komputer. Seorang manajer mungkin
akan memulai berdialog dengan banyak sistem komputer dengan
memberitahukan jenis data khusus yang dicari, misalnya data tentang  umur
produk. Komputer kemudian akan menjawab dengan serangkaian pertanyaan
yang  mengarah  pada data  tentang umur produk  apa yang diperlukan,  atau
komputer mungkin akan memberikan informasi umur produk yang telah ada
dalam sistem.
Bentuk terakhir dari interaksi manajer dan mesin adalah pelibatan
rnanajer dalam perancang sistem informasi untuk digunakan sendiri dengan cara
menulis program komputer sederhana lewat terminal mereka. Misalnya apabila
penjualan disuatu wilayah  meragukan  karena tidak  adanya alasan, maka
manajer pemasaran mungkin akan menggunakan terminal komputernya untuk
menulis beberapa program perintah yang akan mengeluarkan data penjualan
serta menganalisisnya sesuai dengan kegiatan para wiraniaganya, jenis produk,
jenis pelanggan dengan tujuan untuk penyebab masalahnya. Kini telah ada
sistem perangkat lunak yang bersifat bahasa bertanya (Query  Language)  yang
dapat di tambahkan pada sebahagian besar komputer sehingga memungkinkan
jenis kegiatan manajerial yang demikian.
“Jarak Sosial" antara manajer dan  sistem komputer juga merupakan
masalah interaksi manajer dan mesin. Memang akan ada jarak sosial antara
manajer dan mesin yang memiliki pola pikir pengalaman  dan titik kehidupan
yang berbeda, dan ini akan menghambat komunikasi. Walau demikian apabila
manajer dan sistem komputer mencoba berkomunikasi, maka pihak manajerlah
yang  harus melakukan upaya menyesuaikan diri, yaitu dalam bentuk
"percakapan" dengan komputer yang  harus dilakukan lewat format tertentu.
Biasanya pedoman penggunaan (user manual) komputer menawarkan bantuan
teknis bagi manajer yang memerlukannya untuk memahami hambatan
komunikasi, tetapi hal  ini memerlukan  waktu bagi manajer untuk berinteraksi
dengan sistem. "Tutorial" program komputer yang membantu dan mendidik
manajer dengan memberikan saran bermanfaat dalam bentuk  koreksi atas
kesalahan (error) komunikasi akan dapat mengurangi jarak sosial.
Dimensi lain. dari masalah manajer dalam upaya berkomunikasi dengan
sistem komputer adalah bahwa manajer mengetahui informasi apa yang
diperlukan tetapi  tidak mengetahui dimana lokasinya. Setelah lewat beberapa
kali pencarian yang menghabiskan waktu atas data dalam sistem komputer,
biasanya manajer akan berhenti mencoba berinteraksi langsung dengan sistem.
Keadaan demikian kini dapat teratasi karena semakin banyak  sistem yang
membantu manajer menemukan lokasi lnformasi yang diperlukannya.
Kecenderungan utama dalam pengembangan sistem tampaknya
bermuara besar pada kemudahan bagi  manajer untuk  berkomunikasi dengan
komputer, yakni penggunaan "bahasa produktivitas" yang seringkali juga disebut
dengan "bahasa non-prosedural" atau apabila digunakan manajer maka disebut
sebagai "bahasa penopang keputusan manajerial". Bahasa produktivitas adalah
bahasa komputer yang dikembangkan khusus, yang memungkinkan peningkatan
produktivitas pemrograman. Bahasa ini mudah dipelajari dan diterima oleh
manajer sebagai pengguna untuk keperluan mereka. Menggunakan bahasa
demikian akan membuat manajer mampu berinteraksi secara efisien.
Bahasa produktivitas kini menjadi "penjaga" dari era baru. Secara
tradisional, program untuk pengolahan gaji (payroll), akuntansi biaya dan lainlain telah disiapkan dan dimodifikasi oleh programmer dalam  departemen
pengolahan data. Tetapi dewasa  ini, periode menunggu untuk program baru
serta penyesuaian (modifikasi) program  seperti yang diminta pengguna masih
memerlukan waktu yang relatif lama, hal ini disebabkan masih sedikitnya tenaga
programmer yang terampil. Alternatif yang banyak dipilih kelompok pengguna
adalah mengembangkan program aplikasi lewat cara menguasai bahasa
produktivitas, misalnya dengan jalan  mengikuti pelatihan tentang bagaimana
menggunakan program yang bersangkutan.
III. PENUTUP
Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah dapat
diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh.  Namun demikian suatu sistem
informasi manajemen sangat mungkin dan praktis apabila didasarkan pada
rencana keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personil sistem yang
terlatih, untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan sumber keuangan yang
memadai.
©2004 Digitized by USU digital library  4Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat
silang fungsional dan harus  terus-menerus diperbaiki demi menjaga
kesinambungan efektivitasnya. Tugas utama  organisasi seringkali dilayani oleh
sistem penopang keputusan/decision support system (DSS) yang didalamnya
berisi model, database dan manajer yang berinteraksi langsung.
Integrasi sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem
informasi manajemen.  Berbagai sistem  dapat saling berhubungan satu dengan
yang lain dengan berbagai cara yang  sesuai dengan keperluan integrasinya.
Sebagian besar organisasi akan memperoleh kemanfaatan yang besar dari
meningkatnya derajat integrasi sistem informasi yang mereka miliki.
Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan antara manajer dan mesin,
yaitu suatu titik dimana mereka bisa saling "berkomunikasi" secara tradisional
sistem komputer masih sering membuat para manajer “frustasi”, tetapi dengan
adanya perkembangan baru, seperti bahasa produktivitas, pelatihan (training),
agaknya cukup membantu memecahkan masalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Gordon B., Manajemen Information  System., terjemahan oleh Drs.Bob
Widyahartono, PT.Pustaka Binaman pressindo, 1984.
Murdick, Robert G., Management Information System, New Jersey, Prentice Hall
Inc, 1980.
Scott, George M., Principles of Management Information System,  terjemahan
oleh Achmad Nashir Budiman, Edisi I, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta,
1997.
Senn, James A. , Information Systems in Management, Belmont, cal, 4
th
 edition,
1990.


Tujuan SIM adalah Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian serta dalam pengambilan keputusan. Pada dasarnya sistem informasi manajemen ialah berhubungan dengan laporan di masa datang. Lain dengan sitem informasi akuntansi yang lebih menekankan pada laporan masa lalu. Contoh pengambilan keputusan seperti suatu perusahaan yang memperkirakan keadaan ekonomi di masa datang. Apabila keadaan ekonomi makin memburuk maka dampak masayarakat terhadap daya beli juga menurun. Hal ini membuat manajer perusahaan harus berpikir bagaimana mengatur biaya-biaya produksi yang harus dikeluarkan. Apabila perusahaan menjual barang maka harus dipikirkan berapa harga barang yang dapat ditawarkan serta berapa harga perolehan yang harus diperkirakan. Sehingga peranan manajer disini sangat besar dalam mengambil keputusan manajemen bagi perusahaan.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.

Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (SMSDM/HRMS)Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan aturan-aturannya.

Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi

Etika merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik. Internet dan teknologi perusahaan digital membuat semakin mudah daripada sebelumnya untuk menyusun, menggabungkan dan mendistribusikan informasi, perlindungan privasi pribadi dan perlindungan hak kekayaan intelektual.
Permasalahan etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat, dan melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.

LIMA DIMENSI MORAL ERA INFORMASI
• Hak dan kewajiban informasi
• Kepemilikan hak dan kewajiban
• Akuntabilitas dan pengendalian
• Kualitas sistem
• Kualitas hidup

Sebuah teknologi analisis data terbaru yang disebut nonobvious relationship awareness (NORA) telah memberikan lebih banyak kapaitas profiling bagi sektor swasta dan pemerintah. Teknologi NORA dapat mengambil informasi tentang seseorang dari berbagai sumber yang terpisah dan mengaitkan hubungan untuk memperoleh koneksi tersembunyi yang tidak jelas yang mungkin dapat membantu mengidentifikasikan pelaku kejahatan atau teroris. Teknologi ini mungkin menemukan, misalnya, bahwa seorang calon karyawan di kasino menghubungi sebuah nomor telepon yang diketahui milik seorang pelaku kriminal dan mengeluarkan sebuah peringatan kepada manajer yang akan mempekerjakan orang itu.

KONSEP DASAR : TANGGUNG JAWAB, AKUNTABILITAS DAN LIABILITAS
Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya, kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat.
Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab.
Liabilitas (liability) adalah ciri-ciri sistem politis di mana suatu badan hukum mengambil peranan yang memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh pelaku, sistem atau organisasi lain.
Proses wajib (due process) adalah ciri yang terkait dari masyarakat hukum dan merupakan sebuah proses di mana hukum diketahui dan dipahami dengan baik dan ada kemampuan untuk naik banding ke pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan.

Konsep analisis etika dari sistem informasi :
1. teknologi informasi disaring melalui institusi sosial
2. tanggung jawab atas konsekuensi jatuh pada manajer institusi yang memilih untuk menggunakan teknologi tersebut.
3. Orang-orang dapat pulih dari kerusakan yang dilakukan terhadap mereka melalui seperangkat undang-undang yang dicirikan oleh proses wajib.

Analisis Etika
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda

Prinsip Etika Kandidat
Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat keputusan adalah :
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga
3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.

HAK INFORMASI : PRIVASI DAN KEBEBASAN DI ERA INTERNET
Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk negara. Klaim atas privasi juga terdapat dalam dunia kerja. 
Undang-undang privasi (privacy act) tahun 1974 telah menjadi undang-undang yang paling penting,mengatur pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi oleh pemerintah federal.
Fair information practice (FIP) adalah sekumpulan prinsip yang mengatur pengumpulan dan penggunaan informasi tentang individu. Prinsip FIP didasarkan pada kepentingan bersama yang saling menguntungkan antara yang menyimpan catatan dengan orang-orang yang informasinya disimpan.

Prinsip Fair Information Practice (FIP) :
1. Perhatian/ kesadaran
2. Pilihan/ persetujuan
3. Akses/ partisipasi
4. Keamanan
5. Penegakan

Safe harbor adalah sebuah kebijakan pengaturan sendiri yang khusus mekanisme penegakan aturan yang memenuhi sasaran regulator pemerintah dan perundang-undangan pemerintah tetapi tidak melibatkan regulasi dan penegakan oleh pemerintah

Tantangan Internet terhadap Privasi
Cookie adalah file kecil yang disimpan pada hard drive komputer ketika seorang pengguna mengunjungi situs web tertentu. Cookie mengenali piranti lunak penjelajah web pengunjung dan melacak kunjungan ke situs web tersebut.
Web bug adalah file grafis kecil yang ditempelkan pada alamat e-mail atau halaman web dan mengirimkan informasi ke komputer lain. Spyware lain dapat menginstal dirinya sendiri secara rahasia di komputer pengguna internet dengan menumpang pada aplikasi yang lebih besar. Spyware juga dapat merekam data tentang tombol apa yang ditekan (keystroke) pengguna dan mengirimkan informasi tersebut ke situs lain di web tanpa sepengatahuan pengguna.

HAK KEKAYAAN : KEKAYAAN INTELEKTUAL
Rahasia Dagang 
Produk karya intelektual apapun yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang, asalkan hak itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. 

Hak cipta 
Hak cipta (copyright) adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apa pun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal dunia. Maksud dari undang-undang hak cipta ini adalah mendorong kreativitas dan penciptaan dengan memastikan bahwa seseirang yang kreatif tersebut menerima manfaat keuangan dan yang lainnya atas hasil karyanya. 

Hak paten 
Hak paten (patent) memberikan hak monopoli ekslusif kepada pemilik gagasan yang melatarbelakangi suatu penemuan selama 20 tahun. Maksud kongres AS dibalik undang-undang hak paten adalah untuk memastikan bahwa penemuan mesin, perangkat atau metode yang baru akan menerima upah uang dan lainnya atas usahanya dan masih dapat memperluas penggunaan dari penemuan itu dengan gagasan tersebut sesuai lisensi hak paten. Pemberian hak paten ditentukan oleh Badan Hak Paten AS dan mengandalkan hasil putusan pengadilan.

Kebijakan Sistem Informasi Manajemen Keamanan 
IT (Information Security Management Policy) 
Standard ISO 17799 : 27002 



Perkembangan yang sangat cepat saat ini mau tidak mau perusahaan dan pelaku bisnis harus 
dapat beradaptasi dengan cepat, kebutuhan akan informasi dan koneksi data untuk update 
informasi dari kantor tidak mengenal waktu dan tempat, munculnya solusi-solusi unified 
communications, mobile commuters, dan sebagainya semakin menguatkan bahwa ketepatan 
dan kecepatan dalam mendapatkan informasi mutlak dibutuhkan. Lihat saja saat ini dimana 
penggunaan blackberry sangat tinggi penetrasinya di pasar.  
Sistem yang dapat diakses dengan availability  yang tinggi saat ini dibutuhkan, openness dan 
terdistribusi pasti sudah menjadi keharusan untuk sistem yang terintegrasi. Server-server yang 
dikoneksikan terus menerus tiada henti ke jaringan publik mau tidak mau akan membuka 
lubang-lubang sistem keamanan. Tidak ada sistem yang sempurna, kita hanya dapat 
meningkatkan dari status tidak aman menjadi relatif lebih aman, karena banyak sekali cara 
atau metode lubang-lubang keamanan yang dapat ditembus. Lubang keamanan itu baik pada 
lapisan sistem operasi, aplikasi, layanan, dan sebagainya pasti dapat ditemuka titik 
kelemahanya. Secara garis besar keamanan sistem informasi dan komputer dapat dibagi dua 
yaitu keamanan secara  phisikal  dan secara logikal. Secara Phisik berarti bagaimana kita 
mengamankan semua infrastruktur peralatan sistem keamanan kita baik dari sisi server, 
ruangan, kabel, system backup redundant system, system cadangan power listrik dan lain-lain 
sedangkan keamanan secara logikal tentang metode keamanan seperti protocol yang 
digunakan, metode komunikasi datanya, model basis datanya dan sistem operasinya.  
Saat ini dengan kesadaran yang tinggi, telah banyak perusahaan atau pelaku bisnis yang telah 
memperhatikan masalah keamanan sistem informasi dan computernya, apalagi dengan tawaran 
one stop solution dari vendor-vendor IT semakin mempekecil masalah-masalah keamanan. 
Namun seringkali peralatan yang mahal tidak diikuti dengan  aturan yang jelas dan rasa 
kesadaran yang tinggi pada pengguna.